Rilisan single dalam format fisik sebagai pendahuluan sebuah album penuh, biasanya memuat satu lagu ‘hits’ atau katakanlah lagu yang dijagokan oleh band atau pihak label; ditambah satu atau lebih lagu B-side(s) yang biasanya tidak dimasukkan ke dalam album penuh. Karena faktor lagu bonus itulah rilisan-rilisan single sering menjadi collectible items bagi penggemar berat dan terutama para completist. Tentu ini bukan aturan kaku. Kaset single Veteran Traveler dari band LAIN ini, misalnya, dirilis untuk pasaran lokal Indonesia pada tahun 2002 oleh label bernama Spills Records mungkin sebagai ‘pemanasan’ sebelum album penuh mereka, Djakarta Goodbye versi kasetnya dirilis oleh label Surgery Records pada tahun 2003. Sebetulnya versi CD dari album penuh oleh anak-anak muda Indonesia yang kuliah di Seattle itu sudah dirilis terlebih dahulu di tahun 2001, oleh label Our Coffee Records di Amerika Serikat. Itu bahkan sebelum kaset single ini dirilis di Indonesia. Tiga track di cassingle ini semuanya termuat di album penuh mereka, artinya tidak ada bonus lagu seperti layaknya B-side(s) di rilisan-rilisan single khas luar negeri pada umumnya. Lagu (yang kemudian menjadi) ‘hits’ mereka di tanah air, “Train Song“—videoklipnya dibikin oleh The Jadugar dan mendapat penghargaan terbaik di MTV Indonesia 2003—justru tidak termuat di sini. Tapi dua per tiga dari isi cassingle ini memang nomor-nomor terkuat LAIN. “Ghost’s Cell”, satu-satunya lagu LAIN yang komposisinya ditulis sendirian oleh vokalis/kibordis Khaseli Gumelar, adalah lima setengah menit indie rock muram dan sinematis. Lirik semacam “…cloning, replicating/with a ghost’s cell, biomythical...” lebih mirip premis yang menjanjikan untuk film-film arthouse sci-fi era ’80an. Sementara permainan piano di “Boogeyman” terdengar seperti apa kira-kira film Kubrick pasca Eyes Wide Shut jika saja dia tidak keburu meninggal, dan vokal Khaseli menemukan kemurungan terbaiknya di kalimat “…listen big shot/under your bed/boogeyman…” Di sebuah obrolan pagi-pagi di Dunkin’ Donuts Melawai sekitar pertengahan 2011, Zeke—panggilan akrab frontman LAIN—berkata kepada saya, “Yang bikin gue nyesel soal LAIN, kenapa cuma sempet bikin satu album. Rasanya kayak ada yang kepotong.” Album satu-satunya LAIN ini punya melankolia yang sulit diimbangi band-band sejenis di sepanjang dekade 2000an. Saya masih menyimpan poster promosi album Djakarta Goodbye saat kasetnya dirilis di Indonesia sekitar empat belas tahun lalu, berwarna putih dengan gambar ilustrasi monster-monster lucu dan astronot.
LAIN – Ghost’s Cell
LAIN – Boogeyman