Tag Archives: kaset

S’makin Jauh ‘Ku Melangkah

“Coba kalau Pandawa Lima isinya sekelas “Kirana” semua, bisa keok tuh Terbaik Terbaik!” kata seorang kawan ketika kami membicarakan album-album terbaik Indonesia era Continue reading

Di Studio, Aku Incar Topi Kesayanganmu…

Kalau saya harus menyusun daftar “Top 5 Musicians with Hats” versi lokal, sudah pasti Gombloh masuk. Saya amati foto-fotonya saat tampil di atas panggung maupun di artwork album-albumnya, kelihatannya koleksi topi Gombloh lumayan banyak; Continue reading

Kaset single LAIN – Veteran Traveler

Rilisan single dalam format fisik sebagai pendahuluan album penuh, biasanya memuat satu lagu ‘hits’ (dalam tanda kutip) atau katakanlah lagu yang dijagokan oleh band atau pihak label; ditambah satu atau lebih lagu B-side(s) yang biasanya tidak dimasukkan ke dalam album penuh. Faktor bonus lagu itu yang kerap menjadikan rilisan-rilisan single sebagai collectible items bagi penggemar berat dan terutama para completist. Tentu ini bukan aturan kaku. Kaset single Veteran Traveler dari band LAIN ini, misalnya, Continue reading

Kebun Binatang Blur: Jazz, Punk, Waltz, etc

Sepengamatan saya, Blur selalu menyelipkan setidaknya satu track bernuansa punk di setiap album mereka (kecuali mungkin di debut album Leisure, yang lebih kental aura baggy), mulai dari porsi sayup-sayup seperti “Advert” di album Modern Life Is Rubbish, hingga yang lebih kentara semacam “Bank Holiday” di Parklife, “Globe Alone” di The Great Escape, “Chinese Bombs” (ini favorit saya!) di Blur, “B.L.U.R.E.M.I.” di 13, dan “We’ve Got A File On You” di Think Tank. Sebenarnya ini bisa dimengerti karena di awal karier mereka sebelum rekaman, Continue reading

#np Blur – “The Universal”

Konon salah satu lagu Blur paling populer ini dulunya hampir menjadi sebuah lagu ska, saat para personelnya sudah hampir putus asa memikirkan harus bagaimana lagi mengaransemennya, hingga akhirnya Damon datang dengan ide intro string section yang brilian itu. Meski Justine Frischmann terkenal sangat membenci lagu ini dengan menyebutnya “desperately bad on every level, personally“, harus diakui bahwa sihir “The Universal” justru terletak pada struktur lagunya, pada grafik emosinya, pada lapis-lapis sound-nya; dengan kata lain, ciamik “justru pada setiap levelnya”. Semua itu dibangun lewat pemilihan tempo lagu yang sangat terukur naik turunnya (oh dinamika!) dan Continue reading