Syair Kehidupan untuk Seruni

Kancah perfilman negeri ini tercatat pernah memiliki aktor watak bernama Tio Pakusadewo, kelahiran 1963, yang berhasil meraih Piala Citra sebagai aktor terbaik di film Lagu Untuk Seruni (1991). Di film garapan sutradara Labbes Widar yang oleh kritikus JB Kristanto disebut-sebut mirip film lawas Hollywood Kramer vs. Kramer (1979) itu Tio berperan sebagai seorang komponis idealis yang mabuk di sebuah bar, menyanyikan lagu galau dengan iringan piano. Untuk peran itu muka sang aktor dipulas dengan cambang tempelan yang tampak kurang meyakinkan. Sempoyongan si musisi bangkit dari kursi, lalu pulang dipapah Cok Simbara yang kumisnya asli dan bukan tempelan. Berdua mereka berjalan, menembus asap jalanan dan gelapnya malam. Lagu yang terus berkumandang hingga adegan beres itu judulnya “Syair Kehidupan”, yang di kaset soundtrack-nya justru didendangkan penyanyi perempuan bernama Hilda Ridwan Mas. Areng Widodo, penata musik sekaligus pencipta lagu itu, bermain drum di rekaman kasetnya bersama beberapa musisi pengiring lain, termasuk Udin Syah (eks Madesya/Ariesta Birawa) yang bermain flute. Kalau sudah sampai reff, “…malam panjang/ remang-remang…” saya yakin Anda pasti pernah mendengar lagu ini setidaknya satu kali dalam hidup, terutama jika Anda sempat mengalami dekade ’80an-’90an yang seru itu. Lagu ini dipopulerkan pertama kali oleh Achmad Albar di tahun 1980, di album solo berjudul sama, dengan pose kinky dasi kupu di jas merah jambu tanpa daleman untuk foto sampulnya. Sekitar satu dekade setelah versi Tio/Hilda, atau dua dekade setelah versi awal Albar, Melly Goeslaw menggarap cover version-nya, featuring Achmad Albar himself dengan pita suara yang makin serak digerus usia. Di kaset OST Lagu Untuk Seruni ini Areng Widodo merasa dirinya seorang “rock warrior” dan menulis liner notes yang tercetak di sleeve dengan istilah “Prakata”.

LaguUntukSeruni_Foto1

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *