Music: A Very Short Introduction

Diwawancarai sebuah majalah musik, Elvis Costello pernah bilang, “Writing about music is like dancing about architecture.” Lebih jauh lagi, “It’s a really stupid thing to want to do.” Sungguh pernyataan pesimistis. Nyatanya buku-buku musik akan tetap ditulis dan dibaca orang. Benarkah menulis tentang musik itu hal yang bodoh? Nicholas Cook, profesor musik dari University of Southampton, Inggris, mungkin tidak sepakat. Meski pendapat Costello itu dia sertakan di kata pengantar Music: A Very Short Introduction, buku tipis yang ditulis Cook ini menunjukkan menulis musik bisa jadi sesuatu yang serius dan intens. Buku ini berbau akademis, namun relatif santai. Merujuk di sana-sini pemikiran dari beberapa filsuf (Wittgenstein, Adorno, dsb), buku ini membahas Musik dengan “M” besar dan kaitannya dengan kompleksitas dunia yang semakin tua ini. Bab pertama dibuka dengan kalimat “I want to be… a musician.” Tapi jangan harap menemukan kiat-kiat praktis menjadi musisi. Justru sebaliknya, apa sebenarnya “musisi” itu? Cook menari-nari di padang musik yang cukup luas, dari pembahasan “The Ninth Symphony”-nya Beethoven, notasi pada instrumen tradisional China, awal terbentuknya Spice Girls dari iklan audisi, hingga seberapa besar peran dunia akademik dalam perkembangan musik (“What the hell is musicology?”), dsb. Kalau kepalamu sering dipenuhi pertanyaan misalnya kenapa penggemar Radja sama banyaknya dengan pembencinya, mungkin buku ini bisa membantumu ke jalan yang terang.

Music: A Very Short Introduction
. Nicholas Cook, Oxford University Press, 2000, 144 pages.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *