Ketika Blur manggung di Jakarta pada pertengahan 2013, saya ingat di lagu ke-16 ketika Damon sedang bermain piano tiba-tiba dia menoleh ke samping ke arah penonton, lalu senyum nyengir dengan gigi emasnya. Saya menduga itu karena dia senang lagu terbaru Blur yang sedang mereka mainkan, “Under the Westway”. disambut meriah oleh penonton. Usia lagu itu bahkan belum genap setahun waktu itu, hanya dirilis sebagai single karena memang belum jelas kapan bakal ada album baru; tapi di barisan depan banyak penonton yang sudah hapal liriknya dan ikutan sing along, tangan-tangan mereka teracung ke udara mengayun ke kanan dan kiri, layaknya ketika lagu balada dimainkan di konser rock. “Under the Westway” dibuka dengan piano lirih dan instrumen lain yang mengiringinya bergerak lambat dengan grafik emosi yang pelan-pelan terus menaik. Dave sampai mengangkut bedug khusus ke samping drum set untuk digebuk di part-part tertentu di lagu tersebut dan gitar Graham terasa lebih merobek-robek saat live ketimbang hasil rekamannya di studio. Single itu dirilis pertama kali pada awal Juli 2012 via Twitter stream, kemudian keluar dalam plat 7”, CD, dan download. Saya mendapat plat 7” itu tak lama setelah tanggal rilis, lewat sebuah kebetulan yang bakal terlalu panjang jika diceritakan di paragraf ini. Masih lekat di ingatan saya, bagaimana pada awal 2012 saya membaca tweet produser William Orbit yang meluap-luap penuh semangat ke Graham, “Ugh gilak, gue suka gitaran lu broo”, dari situ para fans tersentak setengah tak percaya setengah berdoa: bakal ada karya baru Blur setelah lama vakum! Belakangan tweet itu dihapus, tapi jejak-jejaknya masih bertebaran di internet. Rupanya Orbit sempat bersitegang dengan Damon dan membeberkannya ke media. Seperti biasa tak ada klarifikasi apa-apa dari Damon, tapi Graham maju membela Damon sahabatnya, diplomatis mengatakan Orbit dan Blur tidak berjodoh kali ini, dan mereka memutuskan untuk mengerjakannya sendiri. Hasilnya memang bagus. Banyak fans tak tahan untuk tidak menyebut single lainnya, “The Puritan” (ada di sisi B plat 7” ini) lebih terdengar seperti track Gorillaz ketimbang Blur. Tapi ini Blur, dan mereka bebas ngapain aja, hehe. Di Senayan lagu “The Puritan” tidak dimainkan, sementara “Under the Westway” bikin mata saya sedikit basah bahkan sejak dari intronya dimainkan. Di tengah-tengah konser saya tulis satu per satu di telapak tangan pakai bolpen, singkatan judul-judul lagu, setlist malam itu.
under the Blur way
Leave a reply