Hari ini tepat 13 tahun lalu, Senin Kliwon tanggal 6 Oktober 2003, single Blur berjudul “Good Song” dirilis. Ini adalah single ketiga dari album penuh ketujuh mereka, Think Tank. Sebelumnya ada single pertama “Out of Time” yang kesenduannya sudah mencapai level spiritual, dan karenanya wajar jika pendengar jadi merenung-renungkan kembali ritme dunia modern sekarang ini, yang kian membingungkan lagi melelahkan. Lalu ada single kedua “Crazy Beat“, terdengar seperti kekacauan di sebuah karaoke bar murahan, dimana Donal Bebek yang sedang mabuk berat masih saja uring-uringan lantaran gagal mengingat lirik “Song 2”. Berbeda dengan single format piringan hitam 7-inch yang biasanya memuat bonus B-side(s), khusus di promotional CD not-for-sale pada foto ini hanya berisi 1 lagu saja. Sekarang saya masih sedang mengingat-ingat di mana saya mendapatkan CD promo ini bertahun-tahun silam. Mungkin dari sebuah toko di Jawa Tengah atau Jogja dan sekitarnya. Direkam sebagian di tanah Maroko yang musikal dan atmosferik, tanpa kehadiran gitar Coxon (kecuali di satu lagu yang ah.. bisa jadi lebih panjang lagi nih ngocehnya, lain kali saja lah ceritanya), album groovy Think Tank itu secara tak terduga malah memuat nomor-nomor ballads terbaik Albarn. Seperti “Out of Time” tadi, juga “Sweet Song” yang kadar manisnya menusuk sampai ke tulang-tulang, “Caravan” yang sempat-sempatnya menyelipkan sekilas permainan pianika, dan tentu saja “Good Song” itu sendiri. Beberapa detik pertama lagu “Good Song” ini mengalun lembut seperti merayu, meski kuping saya menangkap ada kemiripan dengan intro lagu Chrisye “Kala Cinta Menggoda” (1997). Saya malah curiga jangan-jangan Damon memang pernah tak sengaja mendengar lagu ciptaan Guruh Sukarnoputra itu saat berlibur ke Indonesia bersama Justine Frischmann di sekitar tahun 1998 (konon sesi liburan singkat itu menghasilkan lagu “Battle“, sebuah orkestra apokaliptik yang megah di tengah muramnya album 13, setahun kemudian) dan bisa jadi notasi syahdu itu menempel terus di kepalanya. “Good Song” adalah bukti sahih bagaimana melodi yang kuat, jika diolah dengan cara tepat, bisa jadi satu keindahan yang hakiki. Perhatikan siasat mereka bertiga (Damon-Alex-Dave) menambal lubang besar akibat absennya gitar Graham yang khas, dengan menambahkan bunyi-bunyian keyboard noise sekaligus manis, mengatur volumenya sedemikian rupa sehingga terdengar seperti menjauh-mendekat secara bergantian, juga porsi drum ‘n bass yang rileks, agak tersamar namun stabil, dan betapa falsetto legendaris Damon di sepertiga terakhir durasi memang sulit dicari tandingannya. Jika kamu nggak meleleh pas di kalimat “…you seem very beau-u-u-tiful to me...” mungkin kamu bukan manusia. Silakan bandingkan intro lagu ini dengan intro tembang Chrisye tadi, dan tolong beritahu saya: apa memang mirip, ataukah ini semua hanya perasaan Dik Budi saja…
Lagu yang Bagus
Leave a reply