Blur selalu menyelipkan setidaknya satu track bernuansa punk di setiap album mereka (kecuali mungkin di debut album Leisure, yang lebih kental aura baggy, mulai dari porsi sayup-sayup seperti “Advert” di album Modern Life Is Rubbish, hingga yang lebih kentara semacam “Bank Holiday” di Parklife, “Globe Alone” di The Great Escape, “Chinese Bombs” (ini favorit saya!) di Blur, “B.L.U.R.E.M.I.” di 13, dan “We’ve Got A File On You” di Think Tank. Sebenarnya ini bisa dimengerti karena di awal karier mereka sebelum rekaman, Blur memulai sebagai band art-punk bernama Seymour. Tapi di kumpulan B-side(s) mereka yang memang bejibun itu, ada track-track tersembunyi yang menunjukkan betapa sebenarnya Blur bisa bermain di wilayah musik apapun. Selalu ada pengaruh-pengaruh dari beragam genre musik, seperti gospel dan electronic di beberapa nomor di 13, atau world music di Think Tank. Bahkan jazz. Ya, seperti “Beard” misalnya, B-side dari single “Parklife” versi 12-inch, adalah mutiara terpendam: komposisi bercanda mereka, yang iseng direkam sambil mengenang studio tempat mereka biasa latihan di tahun-tahun awal mulai ngeband, yang kebetulan adalah tempat jazz; mungkin sekaligus agak pamer, “Kita bisa juga lho maenin jazz!” Jam session pendek instrumental ini dimasukkan juga di album kompilasi The Special Collectors Edition (1994), yang seluruh isinya memang ajaib-ajaib, bagi mereka yang tidak terbiasa mengikuti B-side(s) Blur mungkin bakal terdengar nyleneh. Di kompilasi yang hanya dirilis di Jepang itu, misalnya, ada setidaknya dua lagu berirama waltz: “Got Yer!” yang cenderung gelap dengan beberapa kali suara bedil, dan “Anniversary Waltz” yang ceria dan bikin lantai dansa jadi lebih menarik dari seharusnya. Dua-duanya dari era album Parklife, dua-duanya memasukkan sampling suara angsa (ada apa dengan waltz dan angsa?), dan dua-duanya tentu saja tidak disukai Justine Frischmann. (“Karena mengingatkan dia ke sebagian ras Arya di diri saya,” ujar Damon soal alasan ketidaksukaan Justine atas lagu-lagu waltz Blur.) Tapi track paling favorit saya di kompilasi ajaib itu tetaplah “Theme From An Imaginary Film”, yang berbau waltz juga, dan ada suara harpsichord di situ. Liriknya indah sekaligus sinis “..what if I flew like a dove, dear?/ what if I wooed you in a rhyme?” Ada banyak memang, metafora binatang di sepanjang katalog Blur, terutama di era Modern Life Is Rubbish dan Parklife yang bahkan sampul albumnya pun foto anjing. Produser Stephen Street tercatat beberapa kali menyelipkan sampling suara-suara binatang di lagu-lagu Blur, seperti suara angsa tadi, dan burung camar ke dalam intro sebuah komposisi indah “Clover Over Dover”, yang saking indahnya aransemen versi studio itu, menurut Damon, sampai Blur tidak pernah sanggup membawakannya secara live. Suara-suara binatang itu diambil dari piringan hitam tua Sound Effects keluaran BBC. Beberapa tahun lalu, ketika saya diminta oleh sebuah majalah gaya hidup di Bandung untuk menulis tentang tema binatang, saya hampir menulis soal itu. Di saat-saat terakhir saya berubah pikiran, dan lebih memilih bercerita tentang binatang-binatang di kepala Syd Barrett.
Kebun Binatang Blur: Jazz, Punk, Waltz, etc
Leave a reply