Single “Popscene” dirilis bulan ini 25 tahun silam (Maret 1992), meski saya baru bisa mendengarkannya lima tahun kemudian (sekitar pertengahan 1997), yakni ketika album kelima Blur, Blur, baru dirilis dan kasetnya ada di toko-toko musik umum seperti Aquarius di Solo, atau Popeye dan Kotamas di Jogja, awal 1997. Empat album penuh Blur sebelumnya dalam format kaset juga tersedia di toko-toko itu. Tentu saya tidak bisa menemukan lagu “Popscene” di kaset-kaset tersebut, meski judul itu sering disebut-sebut di berita-berita tentang Blur di majalah-majalah, dan terutama di internet yang saya akses pertama kali dalam hidup saya melalui warnet di dekat SMA di Solo sekitar 1995-1996. Saya bahkan sudah browsing-browsing lirik lagu “Popscene” itu hanya gara-gara tertarik dengan judulnya yang catchy, disimpan di disket. Setelah numpang ngeprint di atas kertas HVS lewat komputer Windows 95 punya teman saya di kawasan Palur dekat rumah Pak Gesang; saya baca-baca lirik itu di kamar kos saya, membayangkan seperti apa musiknya, sambil berdoa—yes, literally berdoa, haha—semoga suatu saat kelak saya bakal berkesempatan mendengarnya. Yang Di Atas Sana memang baik. Salah satu (dari hanya dua) stasiun radio swasta khusus anak muda di Solo saat itu, pertengahan 1997, ujug-ujug punya program yang saya rasa cukup maju di masanya: yaitu menyiarkan ulang rekaman audio pertunjukan live (!) band-band alternative pop/rock internasional, terutama dari kancah Britania Raya. Slot tersebut ditaruh di hari dan waktu agak kurang enak, mungkin karena dirasa prospeknya kurang menjanjikan, yakni hari Minggu sore, menjelang maghrib. Beberapa kali saya terpaksa minta izin ke orangtua untuk tidak pulang ke rumah mereka pada akhir pekan, hanya supaya bisa fokus menyimak program itu di kamar kos saya yang sempit dan gerah. Biasanya diputar rekaman konser utuh, dari lagu pertama hingga terakhir, lengkap dengan gemuruh tepuk tangan, teriakan histeris penonton, suara fals vokalis, aransemen yang sedikit kepleset, dsb., dst. Dari situlah saya mendengar live “Govinda” Kula Shaker, yang memang populer di radio-radio mainstream di hari-hari itu, tapi versi live dari lagu itu jelas langka ketika itu. Saya jadi tahu lagu-lagu hits Suede pra-kaset Coming Up juga dari program live itu. Suatu kali diputarlah konser Blur, dan jantung saya mau copot mendengar Damon menyebutkan satu judul lagu yang sudah selama itu bikin saya penasaran: “Popscene”! Momen itu tidak akan pernah bisa terlupakan; saya otomatis menahan nafas ketika tiba-tiba nyelonong suara saksofon dan terompet yang keren di tengah-tengah lagu punkish 3 menit yang terdengar songong tapi seksi, gagah menggebu-gebu. “..Hey, hey, come out tonight (2x), POPSCENE.. ALRIGHT..!!”
Pertama Kali Saya Mendengarnya, Justru Versi Live
Leave a reply