Plat Gramofon di Toko Buku
Sebetulnya yang pertama kali mencuri perhatian saya ketika menemukan plat gramofon 78rpm ini tergolek lesu di sebuah junkyard sale beberapa tahun lalu bukanlah nama artist-nya
Sebetulnya yang pertama kali mencuri perhatian saya ketika menemukan plat gramofon 78rpm ini tergolek lesu di sebuah junkyard sale beberapa tahun lalu bukanlah nama artist-nya
Beberapa waktu lalu, Irama Nusantara mengunggah foto di akun instagram mereka @iramanusantara, foto plat gramofon 78rpm “Kisah Pasar Baru” yang memuat stiker Radio Republik Indonesia bertanggal 7 Oktober 1956. Sementara di plat yang sama dari koleksi pribadi saya, yang saya potret ini, masih ada stiker label harga: Rp 32,50. Dengan asumsi dua stiker itu pertama […]
Kira-kira seminggu yang lalu 85 tahun silam, pesawat Qantas dari Singapore yang ditumpangi Chaplin mendarat di bandara Tjililitan, Batavia. Kebetulan saya nemu foto Paulette Goddard di koran berbahasa Belanda yang terbit kala itu,
Logika theme song di sinema, yakni satu lagu khas atau serangkaian melodi berulang yang jadi signature sebuah film, sudah diterapkan di Harimau Tjampa (sutradara D. Djajakusuma, 1953), dimana satu lagu berbahasa Minang di opening credits diulang-ulang beberapa kali bahkan tanpa variasi alias persis plek-plekan di adegan-adegan berikutnya. Musik di situ, arahan G.R.W. Sinsu alias Tjok […]
Kalau lagi (ke)banyak(an) waktu bengong begini di kepala saya suka nongol pertanyaan-pertanyaan kurang berfaedah seperti kapan ya pertama kali nama Joni (dengan segala varian ejaannya) mulai dipakai di lirik lagu? Masa kecil saya dijejali lagu ninabobo “Are You Sleeping?”, liriknya “are you sleeping, are you sleeping/ brother John, brother John..” yang secara cemerlang diterjemahkan oleh […]
Cerpen ke-12 di buku Muslihat Musang Emas (2017), “Bangsawan Deli dan Delia”, menurut saya memang terlihat sengaja mencampurkan fakta dan fiksi, sebuah teknik kreasi yang tujuannya cukup benderang yakni menulis kisah yang meyakinkan pembaca dan syukur-syukur berterima. Caranya antara lain dengan membubuhkan penanda waktu di awal cerpen, “—Jakarta, 1950”,
Pada pertengahan 1932, seseorang bernama Madonna yang bukan Louise Ciccone (belom lahir keles) mengeluarkan novel percintaan atawa ‘tjerita roman’ berjudul Dr. Lie, terbit di Soerabaia. Bab pertama tajuknya kocak juga, “Pergaoelan Setjara Modern”,
Sebuah artikel lama di majalah Varia terbitan akhir dasawarsa 1950an menyebutkan, “…lagu Tiga Dara oleh Saiful Bahri ditjiptakan di kamar 100…” Hmm, apa itu “kamar 100”? Setelah mencermati artikelnya baru saya ngeh itu maksudnya toilet. Selidik punya selidik
Menurut saya, versi terbaik lagu “Selendang Sutra” yang pernah direkam adalah versi Sam Saimun, tapi bukan yang versi kroncong seperti banyak beredar di YouTube atau forum gratisan file-sharing; melainkan versi iringan piano di plat gramofon 78rpm ini, sekitar akhir dekade 1950an. Diiringi oleh Irama Trio pimpinan pianis andal Nick Mamahit,
Pada tahun 1977, dengan spirit yang tak kalah punk dibanding scene musik saat itu, NASA meluncurkan Voyager Golden Record, plat gramofon berbahan tembaga dilapis emas dengan kecepatan putar tak lazim (16⅔ rpm), yang dikirim ke luar angkasa dengan misi mulia: membawa pesan untuk peradaban extraterrestrial. Ya, siapa tahu ada alien