Rani Lima Folk Album – Mimpi Dalam Khayal

Kaset Hari Ini, Day #16:
Rani Lima Folk Album – Mimpi Dalam Khayal
[Yulia L.L. Recording, 1980]

Inilah salah satu album underrated terbaik dari gelombang folk Indonesia paruh kedua dekade ’70-an hingga awal ’80-an. Kasetnya saya temukan teronggok di pojok toko kaset bekas di dekat tempat tinggal saya di Bandung, saya comot dari sudut rak hanya semata-mata karena ada nama ‘Rani’ di sampulnya, mirip perempuan yang saya cintai, dan firasat saya mengatakan sesuatu. Penjaga tokonya yang cukup woles dan suka nyetel film India untuk membunuh waktu agaknya kurang paham seperti apa musiknya, jadi dia izinkan kaset itu dicoba terlebih dahulu sebelum saya beli. Ampli dan speaker toko musik tentu punya kelasnya sendiri, tapi sepuluh detik pertama tetap tak bisa bohong, dan dari situ saja—intro track pertama, “Kapankah Kau Bicara” yang petikan gitarnya begitu syahdu, membuai ditingkahi keyboard manis—saya langsung tahu pilihan saya tidak keliru. Apalagi ketika masuk harmonisasi vokalnya di detik tigapuluh sekian, bergantian laki perempuan, oh shoot. Bayangkan Franky & Jane dalam versi lebih kalem dan bersahaja, dengan lirik-lirik lebih abstrak di ambang batas antara bersedih dan berharap, antara khayalan dan kenyataan, tanpa pernah terlalu jelas di mana mereka seharusnya berada. Hasilnya memang tak semeliuk-liuk Sahilatua bersaudara, dan karenanya duo Gaguk dan Maharani ini lebih membius, lebih cool, melenakan. Saya jarang mendapati album semenyentuh ini, justru karena keremangannya yang sayup-sayup, segala nuansa yang tipis-tipis itu, begitu menggugah karena semuanya abu-abu. Yang lebih mengagetkan lagi, album ini ternyata ada versi piringan hitamnya! Sampul platnya menampilkan foto mereka berdua dalam ukuran lebih besar dan jelas: si lelaki tertawa dengan mata teduh, di sebelahnya si perempuan duduk memeluk lutut, dengan warna senja pias di belakangnya. Plat itu rilisan label rekaman Malaysia (Nadira/IMI SFLP-6005) dan diedarkan oleh distributor Singapura, dan seperti memang sudah berjodoh, saya tidak sengaja menemukannya di penjual langganan saya di Jakarta beberapa bulan kemudian. Saya bisa saja pasang muka lempeng demi harga lebih murah, tapi waktu itu saya benar-benar gagal menyembunyikan ekspresi kegirangan saya. Setelah sesi tawar-menawar yang cukup alot, termasuk membual “Gua yakin nggak ada yang mau beli plat ini kecuali gua bro!”, akhirnya plat itu berhasil saya bawa pulang dengan harga sepuluh kali lipat dari harga kasetnya. Worth every penny though. Album inilah yang kemudian saya putar pagi-pagi di hari perkawinan saya, yakni di dalam ruangan bersama Dimas, kawan baik sekaligus my best man, sebelum saya berangkat menemui Rani untuk “mengikat janji/ janji setia/ setia abadi” (kalau ini dari lagu Chrisye) hanya karena aura album Rani Lima ini sangat menenangkan. Jelas saya butuh tampil tenang di hari penting itu, setelah hari-hari persiapan yang menguras stamina dan emosi. Di depan cermin, Dimas membetulkan letak bunga di jas putih saya, tersenyum mengangguk sambil menepuk bahu saya, semuanya akan baik-baik saja. Salah satu dari panitia, yang kesemuanya adalah teman-teman dekat saya dan Rani, mengetuk pintu memberi kode bahwa saatnya telah tiba. Jarum turntable saya angkat di akhir side A tapi suara-suara sejuk itu tetap berkumandang di kepala saya. Sambil membungkuk mengencangkan tali sepatu diam-diam saya berdoa, dan setelah menghela nafas panjang saya tahu semua memang akan baik-baik saja. Saya melangkah keluar ruangan, juru kamera foto dan video merekam segala binar mata dan senyum lebar, as cliche as it sounds, itu adalah salah satu hari paling indah dalam hidup saya. Bagai mimpi dalam khayal. Even the title says so. Di pertarungan daftar the greatest albums of all time versi saya yang tak kunjung final, album Mimpi Dalam Khayal ini masih betah bercokol di klasemen lima besar.

RaniLima_Kaset

Rani Lima Folk Album – “Kapankah Kau Bicara”

[BW]
#KasetHariIni

20 thoughts on “Rani Lima Folk Album – Mimpi Dalam Khayal

  1. yuta

    seumur2 hunting n ngoleksi kaset baru kali ini lihat kaset rani lima folk, dibahas pula. lumayan nambah ilmu buat hunting kaset berikutnya. ada rilisan lainkah mereka ini bro?

    Reply
  2. Gaguk W. Diyant

    thanks atas perhatiannya..itu adalah album kedua kami (yg pertama pakai lable Franco Berni Folk Album/ Bencana)untuk album selanjutnya adalah album Maharani Khahar solo album/ Desember Kelabu, sy hanya menyumbang 1 lagu ” Musim Petik” pada album itu dan selanjutnya hanya dibalik layar aja.

    Reply
    1. Budi Warsito Post author

      Aduh, Pak Gaguk sendiri sampai berkunjung dan berkomentar! Saya ini penggemar! ๐Ÿ™‚ Beberapa rilisan Pak Gaguk dkk saya kumpulkan sedikit demi sedikit tanpa ada referensi sedikit pun yg bisa membantu. Terima kasih informasinya, Pak. Franco Bernie Folk Album yg memuat lagu “Bencana” itu ada di album berjudul Pengungsi kan ya? Saya mengoleksi kasetnya beberapa, setiap nemu pasti dibeli. Kalau album Franco Bernie yg Tataplah Dalam-dalam saya baru menemukannya satu kali. Bahkan album solo Maharani Kahar yg Desember Kelabu itu saya juga mengoleksi platnya, terus terang hanya karena melihat ada nama Pak Gaguk di situ, di satu track berjudul “Musim Petik” tersebut. Ternyata benar, itu Pak Gaguk yang sama. Jika berkenan silakan tengok tautan ini dan tautan ini Pak. ๐Ÿ™‚

      Reply
    2. IPOENG

      Salam sehat selalu ya Sam ( mas ) Gaguk, bagaimana dengan kabarnya mbak Rani?
      Saya selalu putar lagu2 Folk Song dari Mas Gaguk , khususnya di pagi hari ( seperti pagi ini – setelah padat utk acara lebaran 2022 ).

      Btw, saya sdh mulai kenal dengan lagu2 Sam Gaguk & mbak Rani, sejak saya kelas 5 SD ( waktu itu kakak2 yg Puteri lagu2 Rani Lima ).

      Terima kasih atas sumbangsih nya di dunia musik Indonesia ( khususnya genre Folk Song ).

      Regards,

      Ipoeng

      Reply
  3. Gaguk W. Diyant

    Betul Mas Budi, ada di album Pengungsi, cuma sayangnya sy sendiri sdh nggak punya albumnya, hilang termasuk juga yang Tataplah Dalam-Dalam yg kami buat khusus u/ keperluan pemasaran di Suriname. Selanjutnya setelah itu albumnya Lies Maharani(sebelum berganti nama menjadi Maharani Khahar) yg sy buat semua lagunya. Lagu Kapankah Kau Bicara juga masuk dalam album Kompilasi Sound Track Filmnya Widiawati (Tinggal Landas Buat Kekasih). Khusus Album Franco Bernie kami tergabung atas anak-2 Arsitektur Angkatan 74 ITS Surabaya, yg sekarang waktunya banyak kami luangkan di website Ars 9 ITS : itscomma9.com / dan apabila diperlukan informasi yang lebih banyak bs Email. Bravo…karena masih ada yang peduli dengan kami dan mudah-2an bisa dilanjutkan cita cita kami.

    Reply
    1. Budi Warsito Post author

      Menarik sekali info-nya, Pak Gaguk. Banyak yg bisa digali lebih lanjut. Kita lanjut ke email ya Pak. Saya sedang menyusunnya, segera saya kirim setelah beres ๐Ÿ™‚

      Reply
  4. andre

    terima kasih mas Budi utk artikelnya,saya asli Bandung tp sekarang menetap di sydney,kebetulan saya menyukai suara nya Rani itu,terutama di lagu Bila Kau Tiba dan Nafas itu Aku pada album Rani Lima,salam dari jauh mas dan juga mas Gaguk dan salam juga buat maharani

    Reply
  5. andre gunawan

    HAllo Mas caguk,
    saya lagi memutar lagu Adakah Hijau Di Padang Tandus,jadi ingat lagi ke mas,apa kabar mas semoga sehat selalu dan sukses ya..
    salam hormat dari jauh dan kalau ada no hp atau emailnya mas,boleh kirim biar saya bisa kontak lebih lanjut lagi dan siapa tahu mas ada jalan2 ke sydney.

    Reply
  6. Mohamad komsun

    Salam kenal semuanya, sy juga penggemar album rani lima. Dulu ada kasetnya suka sy putar, tp skrg kasetnya udah hilang semenjak pindahan rumah. Udah lama saya cari kaset ditoko2 kaset tp sulit menemukannya. lagu2 rani lima di google juga susah dicari, untung dpt cm 1 lagu disini. Ada juga lagu yg lain sy lupa judulnya cm ingat sebagian syairnya ” Detik2 yg memburuku berbaur bersama angan” Boleh tau itu judulnya apa? Terimakasih buat mas Budi warsito, Pak Gaguk juga mbak Maharani kahar. Semoga tetap eksis & salam kenal semuanya ๐Ÿ™

    Reply
    1. Gaguk W. Diyanto

      Salam buat semua. Hallo apa khabar.Untuk syair yang P. Komsun maksud kalau nggak salahada pada lagu ” Mimpi dalam Khayal”…..di Album Rani lima . Thanks perhatiannya.

      Reply
  7. Rudy Iskandar a.k.a Rudy Brur

    Salam sehat rekan2 selamat pagi teruntuk mas budi watsito terimakasih untuk info Dan ulasannya “rani lima ” yg begitu menarik, kebutulan sy baru dpt ph nya penasaran Dan lg sy nikmati di pagi yg cerah ini ternyata luar biasa menarik sekali baik lirik maupun aransemen musik nya(walaupun msh gemresek๐Ÿคญ๐Ÿ‘๐Ÿ˜), Salam hormat buat mas gaguk,mbak rani Dan mas budi watsito ๐Ÿ™

    Reply
  8. Irama Nusantara

    Halo Mas Bud, Pak Gaguk dan Bu Rani, ijin share jika ingin mendengarkan album Rani Lima – “Mimpi Dalam Khayal” dapat ke tautan ini https://www.iramanusantara.org/release/4427

    Dan kalo boleh tahu, informasi mengenai nama lengkap tiap personil pada credits album “Mimpi Dalam Khayal” itu siapa saja ya, pak? Karena dalam backcover album–vinyl maupun kaset–hanya tertera satu nama saja.
    Seperti penulis puisi dan lagu pada cover tertera nama Gaguk, Wahab.
    Credits pada aransemen tertera Danny, Bambang.
    Credits producer tertera Hadi, Buntoro.

    Mungkin saja Pak Gaguk masih ingat nama-nama tersebut, akan sangat membantu untuk pendataan pada website kami. Terima kasih banyak.

    Reply

Leave a Reply to Gaguk w.diyanto Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *