Majalah Gadis di edisi 24 April 1978 memuat ulasan album Never Mind the Bollocks. Artinya, kurang dari setengah tahun sejak album Continue reading
Yang Aktual dan yang Aktuil
Esai pengantar untuk buku Galeri Seni Rupa Pop: Arsip Galeri Pop Art/Galeri Aktuil/Puisi-Puisi Awam Majalah Aktuil (1975โ1977) Continue reading
Heart-Shaped Books
Beberapa waktu lalu saya diminta datang ke sebuah sekolah di Bandung untuk menyemangati murid-murid kelas 8 membereskan tugas besar mereka, Continue reading
Air Memotret Sampai Jauh
Satu hal yang kerap saya sesali tiap kali bangun tidur adalah kenapa dulu saya sungkan minta foto bareng pelawak Komeng, Continue reading
Ticket to Ride
Bioskop di sebuah mall di Solo sekitar 1995-1998 saya amati membedakan warna-warna teks di karcisnya: font merah untuk tiket masuk studio 1, biru untuk studio 2, Continue reading
Serupa Sampul Tak Sama
Menarik juga bagaimana buku kumpulan cerpen yang cerita pembukanya tentang seseorang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri (โA Perfect Day for Bananafishโ) sampulnya malah ditiru Continue reading
“Dus, Ji Ro Jen!”
Di kampung halaman saya dulu pernah ada setidaknya dua tipe gambar umbul ditilik dari desain di sisi sebaliknya: 1) gambar umbul berpunggung lirik lagu, dan 2) Continue reading
Selamat Jalan, Lupus
Buku Lupus pertama saya Topi-Topi Centil. Kakak saya membelinya di Jogja sekitar 1990, saya membacanya Continue reading
The Cabs, etc.
Lagu kedua di side B piringan hitam Eloi! Lama Sabactani! (1980) pada akhir durasinya memuat potongan suara-suara mirip kerumunan, Continue reading
Sekali Lagi Mas Dolby
Membaca buku memoir Thomas Dolby, The Speed of Sound, membuat saya makin yakin memang sudah semestinya para scenester itu menulis buku, Continue reading